Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak pernah membiarkan hambaNya terlantar. Dia yang Maha welas asih telah membekali setiap hamba akal untuk berfikir dan hati untuk berempati. Setiap orang bisa survive karena dia punya akal fikiran yang menuntunnya untuk berjuang hidup dengan standar kelayakan yang berbeda-beda. Di sisi lain, Tuhan memberikan hati yang menggerakkan seseorang untuk bersimpati dan berempati kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan untuk kelangsungan hidupnya. Tergeraknya seseorang untuk berbuat sesuatu sebagai buah dari hasil berfikirnya, atau tergeraknya hati seseorang untuk memberikan bantuan kepada orang lain, atau kombinasi dari keduanya, telah menjadi sesuatu yang penting yang menjamin keberlangsungan kehidupan hamba Tuhan dari waktu ke waktu, sejak kehidupan manusia dimulai sampai berakhir, entah kapan itu terjadi. Tetapi kadang-kadang hal lain di luar itu terjadi. Tuhan membuat skenario kehidupan hambanya yang sedemikian rumit sehingga di antara kerumitan-kerumitan itu, Tuhan memberikan sesuatu untuk seorang hamba yang lain sehingga dia mengatakan "Alhamdulillah, Puji Tuhan."Siapa yang mengatur semuanya kalau bukan Tuhan. Pagi itu aku hendak menscan dokumen pegawai di perpustakaan. Tetapi sedikit kecewa, aku mendapati scanner perpustakaan sedang digunakan oleh para siswa. Mau tidak mau aku mencari tempat lain dan ruang BK adalah ruang yang cukup nyaman untuk berjam-jam menyelesaikan scanning dokumen. Sambil menyelesaikan pekerjaanku, aku berbincang dengan salah satu guru BK, dan salah satu tema kami adalah tentang salah satu siswa yang secara finansial perlu dibantu. Siswa ini menghendaki agar uang beasiswa dari pemerintah , yang untuk keperluan pembayaran uang sekolah dll, bisa dia minta karena untuk melunasi hutang-hutang orang tuanya. Aku menangisi dia dalam hati, dan kemudian, keesokan harinya, ketika siswa itu tidak dikelas, aku katakan pada teman-temannya bahwa dia butuh bantuan. Bangga sekali aku pada salah satu siswa yang siap menjadi koordinator penggalangan dana untuknya.......dan Tuhan menjalankan skenarioNya...dalam waktu kurang dari 10 hari, telah terkumpul dana yang cukup banyak, sekian juta rupiah, ......dan ketika kami menyampaikan pada keluarganya, mereka sekeluarga sangat kaget dan tidak percaya. Mereka menangis terharu, tidak menyangka ada rejeki tiban dari Tuhan. Keesokan harinya si anak datang ke kantor menyampaikan surat tanda terima kasih dari orang tuanya. Mereka mengatakan mereka tidak bisa tidur semalaman, tidak percaya dengan rejeki yang diberikan Tuhan pada keluarga mereka secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka. Kejadian ini terjadi setahun yang lalu di kelas XII IPA 6 SMAN 1 Pekalongan. Mengetahui seorang temannya membutuhkan bantuan, banyak dari siswa lain mengulurkan bantuan. Luar biasa. Sebuah keluarga yang memang sedang dalam keadaan sangat kritis secara finansial, tiba-tiba terbantu dari sumber yang tidak disangka-sangka. Begitulah Tuhan memberi rejeki kepada hamba-Nya. Salut untuk anak-anak SMAN 1 Pekalongan yang memiliki rasa empati dan peduli yang tinggi atas nasib orang lain. So...teruslah berusaha dan berdoa, jangan pernah berputus asa dari kasih sayang Tuhan, karena Tuhan memang Maha Pengasih dan Penyayang....dan teruslah menjadi penebar kebajikan, menjadi perantara rejeki Tuhan untuk hamba-Nya yang lain....Sukses dan mulia lah kalian, anak-anak SMAN 1 Pekalongan...